Meski trend batu akik kini sudah menurun, namun pedagang akik di Kota Bogor ini masih bisa raih keuntungan.
Hafidz seorang pedagang akik mengaku ada penurunan omset sejak pamor akik kian menurun.
Namun kondisi tersebut tidak membuatnya gulung tikar.
Pria yang sudah empat tahun berjualan akik ini pun masih konsisten menjual akik.
Menurutnya meski ada penurunan pendapatan, namun dia masih bisa mendapatkan untung dari penjualan akik.
"Kalau kita kan bukan penjual musiman, tapi memang sudah bertahun-tahun berjualan akik, jadi kalau soal pendaptan mungkin pas lagi musim penapatan meningkat tapi pas sudah tidak musim pendapatan kembali lagi seperti semula," ujarnya.
Hafidz menceritakan saat musim akik, omzet dalam satu bulan bisa mecapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta.
Namun saat sudah tidak musim seperti sekarang, ia masih bisa mendapat untung Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.
"Kalau dulu ketika musim setiap hari ada transaksi, tapi akiknya yang tidak terlalu mahal, kalau sekarang seminggu dua atau tiga kali ada yang beli tapi jenis batunya yang bagus dan harganya lumayan," jelasnya.
(TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)
Pedagang batu akik di Pasar Devris
Bukan hanya itu, Hafidz pun memiliki cara agar lapak batu akik di pasar Devris ramai dikunjungi.
Bahkan tiga atau empat bulan sekali biasanya wisatawan dari Dubai datang untuk membeli.
"Kita kerjasama dengan Tourguide yang sering bawa turis, mereka dulu taunya BTM tapi saya bilang di Bogor ada pusatnya juga di pasar Devris, jadi dia pada bawa turis kesini," tuturnya.
Hafidz menambakan, sekali bertransaksi turis Dubai bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta.
Anda tertarik untuk menambah koleksi batu akik Anda?
Anda bisa datang ke Pasar Devris Jalan Veteran, Kota Bogor, karena hafidz dan pedagang batu akik lainnya masih setia berjualan akik.
Beragam jenis akik dan ring cincin yang dijualnya.
"kalau dari segi harga berfariasi tergantung dari jenisnya, tapi secara umum terjangkaulah dan kualitasnya juga bagus," katanya.
8888Gemstone
No comments:
Post a Comment