Wednesday, August 17, 2016

Ribuan Jenis Batu Permata Ada di Baturaja


Mungkin tidak salah jika Kota Baturaja disebut lumbungnya batu manikam Indonesia. Sebab ada ribuan jenis batu permata di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ini. Batu spritus yang belakangan menjadi buruan warga hanya salah satunya saja.

Jauh sebelum itu, di bumi ini sudah banyak ditemukan batu khas yang disebut Sulaiman Pancawarna, Permata Sangkis, Sulaiman Susu (motif kaki) dan Sulaiman Mata Kurung. Ada juga Lavender (batu kecubung), Teratai (sarang tawon), Tepak Jala Kristal, Lumut Hijau, Belah Macan, bahkan batu giok juga ada (pernah ditemukan di sungai Desa Tubohan, Kecamatan Semidangaji. Batu- batu bernilai seni tinggi ini sejak lama sudah menjadi langganan para kolektor mancanegara hingga ke Eropa.

Sayang, meski ekspor sudah sampai ke Eropa, Baturaja belum termasuk daerah yang dikenal secara luas sebagai penghasil batu permata seperti Kalimantan, Tanjungbintang dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

“Ada ribuan jenis batu permata di sini (OKU), termasuk beberapa batu permata langka,” kata Indra Meidi (56), seorang perajin batu yang sudah 30 tahun lebih menekuni usahanya.

Pria yang sejak remaja sudah senang mengkoleksi batu permata ini menyebutkan beberapa jenis batu langka yang ada di OKU seperti batu Sulaiman Pancawarna dan sebagainya. Menurut dia, beberapa kolektor dari luar negeri seperti Mr Joel dari Amerika Serikat, Mr Hong dari Korea dan Mr You dari Taiwan mengakui keistimewaan batu permata asal Baturaja.

Sebenarnya ribuan jenis batu permata di OKU dalam peradaban manusia telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Sifat-sifatnya yang sangat istimewa terletak pada kekerasannya, berat jenisnya, sentuhannya, kilapnya, pancawarnanya. Hebatnya lagi batu permata di OKU memiliki 21 kristal (warna warni yang dipancarkan).

Aneka warna yang indah inilah menjadikan batu permata berkualitas dan diburu kolektor. Di OKU memang lumbungnya batu permata, mulai dari spritus sampai giok pun ada. Waktu itu ada serpihan batu giok yang sangat kecil, dihargai Rp 1 juta. Tapi sebaran batu permata ini bersifat spot sehingga cadangan belum bisa ditaksir,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten OKU IR HM Nasir Yazid MT.

Faihal Saleh, Ketua Alumni Permias ( Persatuan Mahasisiwa Indonesia di Amerika ) yang sudah melanglang buana ke beberapa negara mengatakan, sebenarnya batu mulia yang kini sudah populer di luar negeri seperti Arab Saudi, Korea dan Belanda serta Taiwan bahkan di Amerika banyak yang berasal dari OKU. Ironisnya justru warga OKU banyak yang berburu batu mulia ke luar ngeri, lalu kembali ke kampung halaman dengan membawa cenderamata berkelas yang dibeli dengan harga mahal.

“Padahal yang mereka beli itu berasal dari kampungnya,” katanya. Dijelaskan, bahan mentah (bongkahan batu permata) dibeli kiloan lalu ditampung oleh pengusaha batu ternama di Sukabumi, H Safaruddin. Setiap musim haji, batu batu asal OKU yang sudah digosok dikiirm ke Arab untuk dijual. Melalui H Safaruddin inilah batu permata asal OKU beredar di pasar Arab

Artis-V.blogspot.com

No comments:

Post a Comment